Polusi udara di Jakarta dan sekitarnya belum juga mereda. Karenanya, masyarakat dianjurkan untuk meminimalisir atau tidak beraktivitas di luar rumah, begitu juga dengan berolahraga. Sebab, berolahraga saat polusi udara tinggi dapat mengganggu saluran pernapasan. Terutama bagi mereka yang masuk kategori kelompok sensitif.

Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar dalam Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K). "Disarankan tidak dilakukan (olahraga). Mengurangi aktivitas luar ruangan ketika polutan tinggi. Rekomendasinya diingat," ungkap dr Agus pada konferensi pers di Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin (28/8/2023). Namun secara ilmiah, berolahraga saat polusi udara tinggi tergantung pada tiga hal.

Kata Ramalan Zodiak Hari Ini Soal Keuanganmu untuk Zodiak: Capricorn, Aquarius, Pisces, dan Aries Halaman 3 Dapat Ucapan Selamat Menikah dari Dedi Mulyadi, Anne Ratna Doakan Mantan Suami Segera Menyusul Diskes: Lampung Barat Masih Aman Kasus Covid 19

Kasus Covid 19 Kembali Merebak, Menparekraf Ajak Masyarakat Berwisata di Dalam Negeri Saja Tahun Naga Kayu Diartikan Awal Segar dan Makmur, 3 Shio ini Tapi Diprediksi Kurang Hoki, %27Krisis%27 Halaman 3 "Ayo Kapan Menyusul" Anne Ratna Mustika Semringah Jawab Ucapan Dedi Mulyadi, Doakan Sang Mantan

Transfer Liga 1 2024, Persib Terancam Kehilangan Teja Paku Alam dan Persebaya Dapatkan Pelatih Baru Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia Pertama adalah level polusinya, kedua jenis olahraga, ketiga berapa lamanya.

"Ini bicara ilmiahnya. Kalau level (polusi) black, cokelat paling tinggi sangat berbahaya, tidak boleh sama sekali (berolahraga). Jenis apa pun tidak boleh di luar ruangan," papar dr Agus. Kalau level polusi masuk merah atau berbahaya, boleh melakukan olahraga jenis low impact kurang 30 menit. Namun untuk jenis olahraga high impact, sebaiknya jangan.

"Itu ada teorinya. Tapi sederhananya seperti itu," kata dr Agus lagi. Selain itu, pada level tidak berbahaya atau di bawah level merah, maka olahraga low impact bisa dilakukan selama satu jam. Jika high impact dan kualitas udara kuning tidak boleh olahraga terlalu lama atau kurang dari 30 menit.

"Hanya saja kelompok sensitif perlu diwanti wanti. Sama sekali tidak boleh berolahraga mau level apa pun. Kalau kelompok sensitif mudah ter trigger," papar dr Agus. Misal, pada penderita penyakit asma, terkena bahan sedikit saja sudah sensitif sesak napas dan serangan. "Tidak disarankan, tidak berlaku teori tadi pada kelompok sensitif," tutupnya.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.