Menjelajahi desa wisata kini menjadi pengalaman baru dalam berlibur. Indonesia sendiri diketahui memiliki sederet desa wisata yang menakjubkan. Tak hanya pemandangan saja, sederet desa wisata di Indonesia juga menawarkan unsur budaya dan sejarah yang begitu kental.
Bahkan Indonesia memiliki sejumlah desa wisata yang sarat akan peninggalan zaman megalitikum. Desa desa wisata ini pastinya sayang untuk dilewatkan, terutama bagi para pencinta sejarah. Nah, berikut sederet desa wisata peninggalan megalitikum yang telah dirangkum dari laman
TAYANG! Film Kutukan Sembilan Setan Trending di Youtube, Film Horor Diangkat dari Kisah Nyata Rumor, Eks Pemain Voli Putri Timnas Indonesia Yolla Yuliana Comeback, Benarkah? Halaman 4 Desa Wisata Peninggalan Megalitikum di Indonesia, Cocok Dikunjungi bagi Pencinta Sejarah & Budaya
Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia Kampung Adat Bena Bajawa merupakan desa wisata peninggalan megalitikum yang memiliki suasana asri dan eksotis. Mempertahankan konsep tata wilayah khas megalitikum, rumah rumah di Kampung Adat Bena Bajawa dibangun mengikuti kontur tanah.
Sehingga ketika dilihat dari kejauhan, desa wisata ini tampak berundak. Masyarakat setempat percaya jika Kampung Adat Bena telah ada sejak 1.200 tahun silam. Salah satu buktinya terdapat pada peninggalan megalitikum, berupa batu besar berbentuk lonjong yang dinamakan Watu Lewa.
Selain itu ada juga batu berbentuk meja yang diberi nama Nabe. Kedua batu tersebut digunakan dalam ritual adat masyarakat Bajawa. Berada di Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur, Desa Kamal menyimpan beragam jenis batu peninggalan megalitikum yang tersebar di berbagai tempat.
Mulai dari persawahan, rumah warga, hingga halaman kantor desa. Peninggalan megalitikum di Desa Kamal berupa batu kenong, tugu batu, hingga menhir. Batu kenong merupakan jenis peninggalan yang paling unik dari Desa Kamal.
Sebutan batu kenong muncul karena tonjolan di bagian atas batu, yang sekilas menyerupai kenong (alat musik gamelan). Hingga saat ini telah ditemukan 59 batu kenong di Desa Kamal dengan masing masing batuan memiliki satu hingga dua tonjolan. Jumlah tonjolan pada batu kenong punya makna tersendiri pada zaman megalitikum.
Batu dengan satu tonjolan melambangkan lokasi penguburan, sedangkan batu dengan dua tonjolan digunakan sebagai alas bangunan rumah. Di Sumba terdapat satu desa wisata megalitikum yang sangat menarik untuk dikunjungi, yakni Kampung Praiyawang Lokasinya di Desa Rindi, Kecamatan Rindi, Sumba Timur, sekira 69 km ke sebelah timur Kota Waingapu.
Jika berkunjung ke desa wisata ini, wisatawan tidak hanya bisa melihat peninggalan megalitikum, namun juga menemukan suasana desa yang kental dengan adat istiadat perkampungan Sumba. Kesan kuno nan magis di Kampung Praiyawang terlihat dari arsitektur rumahnya dan barisan kuburan tua megalitikum untuk kalangan bangsawan. Pada kuburan batu tersebut terdapat pahatan pahatan yang menjadi simbol filosofi dari si pemilik makam.
Dalam bahasa Batak, wilayah ini disebut dengan Huta Siallagan, yang berarti Kampung Siallagan. Terletak di salah satu lokasi Destinasi Super Prioritas, Huta Siallagan konon telah ada sejak ratusan tahun silam. Kampung Siallagan memiliki luas sekira 2.400 meter persegi, dan dikelilingi tembok batu yang membentuk pagar setinggi 1,5 2 meter.
Berdasarkan cerita turun temurun, fungsi batu batu tersebut adalah perlindungan desa dari binatang liar dan serangan suku lainnya. Selain pagar batu, peninggalan megalitikum yang ada di Huta Siallagan berupa batu berbentuk kursi dan meja, yang dulunya digunakan sebagai tempat menghukum para pelanggar adat. Situbondo juga memiliki desa wisata megalitikum bernama Desa Patemon.
Di desa ini diidentifikasi sedikitnya 26 peti jenazah dari batu atau sarkofagus. Serta, ditemukan pula sisa perburuan liar pada zaman megalitikum yang terletak di dekat sarkofagus. Lebih unik lagi, tim peneliti juga menemukan berbagai bekal kubur berupa manik manik, fragmen gerabah, serta fragmen alat pertukangan dari zaman megalitikum di Desa Patemon.
Untuk membaca artikel terkait rekomendasi wisata, kunjungi .